Wednesday, February 3, 2010

Bilqis Belum Ditangani, 1M Koin Cinta Bilqis


Balita penderita kelainan hati, Bilqis Anindya Passa, akan menjalani transplantasi hati di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Hari ini, anak itu bersama orangtuanya akan tiba di Semarang, selanjutnya bertemu tim cangkok hati RSUP Dr Kariadi.

Menurut Dirut Layanan Medik RSUP Dr Kariadi, dokter Bambang Wibowo, rumah sakit belum menentukan penanganan seperti apa yang akan diberikan. Pasalnya, hingga saat ini tim cangkok hati belum menerima data seputar kelainan yang diderita anak kedua dari pasangan Ardianta Passa (33) dan Dewi Farida (37) itu. ”Kami belum berani memastikan seperti apa tindakan yang akan dilakukan,’’ imbuhnya.

Dalam pertemuan dengan Bilqis nanti, diungkapkan Bambang, tim dokter akan melihat riwayat kesehatan pasien.  Tentu saja, dilakukan pula pemeriksaan secara menyeluruh termasuk pemeriksaan laboratorium dan juga foto rontgen untuk memastikan seberapa parah kelainan yang dialami.

’’Jadi belum bisa memastkan kapan operasi akan dilakukan. Yang pasti, operasi tersebut akan mengambil donor dari keluarganya, bukan kadaver,’’ tegasnya.

Kasus transplantasi hati yang akan dilakukan pada Bilqis bukan yang pertama kali dilakukan oleh RSUP Dr Kariadi. Sebelumnya, pada 2006 operasi serupa berhasil dilakukan pada Ulung Hara Hutama asal Semarang. Berikutnya terhadap MA asal Bogor. Tim cangkok hati terdiri atas 20 dokter, antara lain ahli patologi klinis, anak, bedah, penyakit dalam, dan anastesi.
Saluran Empedu Berdasarkan diagnosa tim dokter RSCM di mana Bilqis pernah dirawat, diketahui balita tersebut menderita atresia bilier. Pada kondisi ini saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Padahal, fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolis dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus.

Selain itu, terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu yang bisa menyebabkan kerusakan hati. Biasanya atresia bilier terjadi karena perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam dan di luar hati.

Karena itulah Bilqis harus menjalani transplantasi hati. Operasi yang diperkirakan menelan biaya ratusan juta rupiah itu mengundang banyak pihak untuk bersimpati dalam posko koin cinta Bilqis yang pertama didirikan oleh Ocan Syamsir, pamannya.

Saat ini ini posko tersebut tersebar di sejumlah kota seperti Denpasar, Makassar, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta. Dukungan terhadap Bilqis juga ditemui di jejaring sosial Facebook dalam bentuk grup ’Koin Cinta Untuk Bilqis’. Di dalamnya berisi cerita singkat tentang penderitaannya. Juga dicantumkan nomer rekening di mana koin untuk Bilqis dapat disalurkan.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar ria,,asalkan yang sopan dan jangan spam

 

Hot Indo. Copyright 2008 All Rights Reserved Hot-Ind0 | Search phones | key health care blog | Finished Basement Ideas | home improvement