Monday, January 18, 2010

Stop Banci




Menurut Dede Oetomo, KPI dengan MUI yang digandengnya itu khas elit Indonesia, tidak mengenal lagi rakyatnya. Rakyat Indonesia itu tidak terganggu dengan laki-laki yang berpenampilan feminin. Itu sejarahnya lama sekali di Indonesia, dan sebagai budaya kontemporer biasa-biasa saja, di jalan-jalan kita lihat waria ngamen. Di pertunjukan tradisional dan kontemporer masih muncul.

Yang ditakuti adalah anak-anak melihat dan meniru sikap kebanci-bancian ini. Menurut Dede Oetomo kalau mau anaknya jangan terlalu kebancian-bancian, orang tuanya jangan terlalu keras maskulin (kejantanan) atau feminin (kewanitaan).

Di Thailand waria baru muncul ketika mereka meniru Barat, dan menyuruh wanita bersikap lebih feminin dan pria maskulin. Indonesia tidak kenal rakyatnya lagi. Mengapa takut pada kebancian namun tidak pada kekerasan di televisi. Dede Oetomo menyatakan itu lebih mengerikan, kalau anaknya lembut kan lebih baik.

Nafsu sensor
Lalu apakah Dede Oetomo dan gerakan gay dan transgender di Indonesia khawatir dengan usaha sensor ini? Menurutnya nafsu sensor Orde Baru muncul kembali. Padahal ini kan hak seseorang untuk berpenampilan bagaimanapun. Itu kan haknya dia.

Ini dinamika masyarakat Indonesia, biar saja mau melarang, asal jangan menggangu hak orang untuk menampilkan pertunjukan. Atau seperti misalnya di Bogor ada larangan dari Dewan Masjid Indonesia terhadap acara penyuluhan HIV/aids oleh para waria. Ini menggangu orang yang bekerja.

Di Indonesia ada tren anti waria dan gay, bedanya sekarang aktivis di lapangan berani melawan. Menurut Dede Oetomo hal ini disebabkan sikap kelas menengah yang melihat perbedaan-bedaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Demokrasi
Selanjutnya ada juga efek demokratisasi, mereka yang konservatif boleh juga mengeluarkan pendapatnya. Bagi Dede Oetomo yang penting adalah melawan sikap ini dengan wacana bukannya dengan kekerasan.

Mereka yang konservatif bisa mendominasi KPI, demikian Dede Oetomo. Ini keputusan yang ad hoc. Dalam pedoman penyiarannya mereka melarang tema gay sebelum jam 10 malam. Dede Oetomo bisa menerimanya karena ini menyinggung seksualitas, tapi sekaligus dinyatakan acara yang mengangkat topik ini, tidak boleh menggambarkan gay itu adalah wajar. Ini bertabrakan dengan Keputusan Departemen Kesehatan yang tahun 1993 menyatakan homoseksualitas bukan penyakit.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar ria,,asalkan yang sopan dan jangan spam

 

Hot Indo. Copyright 2008 All Rights Reserved Hot-Ind0 | Search phones | key health care blog | Finished Basement Ideas | home improvement